Sabtu, 09 Juli 2011

AJI MALIH RUPA

Suatu ketika, di pinggiran hutan yang lebat, tatkala Kanjeng Sunan Kalijaga tengah melakukan perjalanan syiar Islam, ia dicegat oleh segerombolan perampok yang sudah terkenal kekejamannya. Dengan polos wali yang juga dikenal sebagai Syech Malaya ini mengatakan bahwa dirinya tak memiliki harta yang layak. Tetapi apa lacur, pemimpin perampok itu tak mempercayainya. Bahkan dengan garang ia memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah.
Mendapat perlakuan yang tidak senonoh, Sunan Kalijaga hanya tersenyum. Ia bertekad untuk memberi pelajaran kepada para perampok itu agar kembali ke jalan yang benar. Manakala mereka mulai mendekat, dengan tenang Kanjeng Sunan Kalijaga mengibaskan kain panjang yang tersampir di pundaknya. Dan apa yang terjadi, tenaga kibasan itu ternyata mampu membuat para perampok porak-poranda.
Melihat kejadian itu, Ki Jaghana, sang pemimpin perampok menjadi berang. Ia langsung memasang kuda-kuda dan bersiap-siap menyerang Kanjeng Sunan Kalijaga dengan pedangnya. Dengan gerakan yang garang, ia mulai mendekati sasarannya. Sekali ini, Sunan Kalijaga merapalkan ilmu Malih Rupa. Begitu usai, mendadak tubuh Kanjeng Sunan Kalijaga telah berada tak jauh dari Ki Jaghana.
Ki Jaghana semakin bernafsu. Dengan teriakan keras ia langsung menyabetkan pedangnya ke tubuh Sunan Kalijaga. Aneh, Kanjeng Sunan Kalijaga tak menghindar. Ia membiarkan pedang yang demikian tajam itu menghantam tubuhnya.
Melihat kejadian itu, sudah barang tentu membuat para pengikut Ki Jaghana menjadi berang. Dengan ganas salah seorang anak buah Ki Jaghana melabrak. Begitu ia akan melompat, sebuah tangan yang halus telah menahan gerakannya. Tangan Kanjeng Sunan Kalijaga. Belum sempat ia membuka mulut, dengan penuh wibawa Kanjeng Sunan Kalijaga berkata, "Jangan panik, yang diserang hanyalah pohon asam. Bukan aku!"
Ketika anak buah Ki Jagahana ini akan bertanya lebih jauh, terdengar suara lembut Kanjeng Sunan Kalijaga menambahkan, "Jika ingin tahu, pejamkanlah matamu. Lihatlah dengan mata batinmu. Maka engkau akan tahu apa yang terjadi."
Beberapa anak buah Ki Jaghana pun melakukan apa yang disarankan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Dan apa yang terjadi, mereka melihat, dengan membabi buta Ki Jaghana yang merasa membabatkan pedangnya ke tubuh Sunan Kalijaga itu ternyata hanya menetakkan pedangnya ke batang pohon asam. Karena tubuh yang ditebas tak juga roboh, akhirnya Ki Jaghana kehabisan tenaga. Dan ia menjadi terkejut bercampur malu, tatkala Kanjeng Sunan Kalijaga mulai mencabut ilmunya, ternyata ia hanya menetak sebatang pohon asam. Akhirnya, Ki Jaghana menyerah dan menyatakan taubat serta memeluk agama Islam yang disebarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.
Itulah kisah kehebatan Ilmu Malih Rupa. Ilmu-ilmu yang pernah dimiliki oleh para wali atau para linuwih pada zamannya itu ternyata tak lekang dimakan zaman. Buktinya, walau dengan diam-diam banyak orang yang masih mempelajarinya.



Agar para pembaca tidak penasaran, di bawah ini saya sertakan mantra Ilmu Malih Rupa yang sangat dahsyat itu:
Sang mulyo langgeng,
Urip Dzat sampurno aku,
Hu Allah. ..." (Baca 3 kali).


Sedangkan persyaratan atau tata cara untuk mendalami ilmu ini adalah sebagai berikut:
- Mandi keramas pada tengah hari.
- Melakukan sholat hajat khusus (dengan permohonan agar bisa menguasai Ilmu Malih Rupa).
- Puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam, yang tiap malamnya mantra tersebut tadi harus dibaca sebanyak 99 kali. Bila puasa ini sudah dijalani maka tiap hari mantra ini cukup dibaca 3 kali saja.

Demikian kajian ilmu Malih Rupa yang merupakan warisan Kanjeng Sunan Kalijaga atau Syech Malaya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca tentang keampuhan ilmu kadigjayaan peninggalan para leluhur.

2 komentar:

  1. assalamualaikum wr.wb

    sy mhn ijin kpd yang mengijazahkan untuk mengamalkannya.wassalam

    BalasHapus
  2. GURAH BATAM (Hp. 0856 6830 3029)

    GUN PAKARE buka Praktek Terapi GURAH di Batam sejak Tahun 2002 dengan tujuan untuk melestarikan GURAH tersebut agar tidak punah...dan hanya fokus pada pelayanan TERAPI GURAH TETES HIDUNG, agar dalam pelayanan Terapi GURAH benar-benar bisa optimal, serta... sudah RIBUAN Pasien yang telah ditanganinya... yang datang dari dalam kota, luar kota, luar pulau, bahkan dari manca Negara.
    GURAH adalah...proses pembersihan organ tubuh dari berbagai lendir negatif yang merugikan organ tubuh secara alami...dengan cara meneteskan ramuan Gurah ke dalam hidung.

    GURAH merupakan cara terapi tradisional yang diwariskan oleh para leluhur dari tanah JAWA...dan lebih dikenal khususnya oleh kalangan pertapa (ahli Meditasi), Pesilat, Dalang dan Pesinden sebagai upaya untuk membantu meringankan olah nafas (nafas panjang), suaranya nyaring dan kuat, serta...dimanfaatkan oleh sebagian Guru mengaji untuk menggurah para santrinya agar suaranya bagus dan merdu dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran...yang kemudian belakangan ini sangat marak dikenal dan dilakukan oleh para Penyanyi.

    Selain bermanfaat untuk perawatan suara dan untuk perawatan kesehatan organ tubuh dari berbagai lendir yang bersifat negatif... Ber-GURAH juga sangat bermanfaat untuk membantu meringankan pengobatan berbagai penyakit, diantaranya...Batuk Menahun, Pilek Menahun, Sinusitis, Pusing Menahun, Perokok berat, dll.

    Tetapi hal ini hanya berdasarkan bukti empiris hasil pengalaman praktek yang telah saya lakukan bertahun-tahun sejak Tahun 2002 s/d saat ini.

    Bagi anda yang membutuhkan bantuan jasa Terapi GURAH,URUT URAT SYARAF, BEKAM DAN SUPRANATURAL silahkan Hubungi GUN PAKARE (Ahli Terapi Tradisional Batam) di No Hp. 0856 6830 3029

    BalasHapus